Sabtu, 14 Juli 2012

CARA PAKE AVO METER Jurus Ngukur Pake AVO METER pada hp


Metode Pengukuran
Untuk mengetahui jalur yang putus dari suatu rangkaian diperlukan suatu alat ukur yang disebut AVOMeter, dengan menggunakan AVOMeter kita dapat mengetahui baik tidaknya suatu jalur menggunakan fasilitas pengukuran Ohm “?”.
Dalam penganalisaan jalur diperlukan sumber arus listrik yang akan diberikan kepada jalur tersebut. Perlu anda ketahui bahwa didalam AVOMeter sudah terdapat sumber arus yang berasal dari sebuah battery yang telah dipasang didalam AVOMeter, sehingga pada waktu pengukuran tegangan battrey ini akan mengalir pada rangkaian yang diukur, walaupun hanya dapat memberikan arus yang sangat rendah.
Untuk menganalisa kerusakan jalur pada suatu rangkaian dapat dilakukan dengan dua cara, pertama pengukuran secara pararel dan pengukuran secara seri. Pada prinsipnya pengukuran tersebut sama saja, akan tetapi akan lebih akurat bila dilakukan dengan dua cara tersebut. Agar dapat lebih dipahami lagi ikuti keterangan dibawah ini:

ØTeknik Pengukuran Pararel
Pada prinsipnya pengukuran resistansi atau tahanan adalah mengukur besaran arus yang akan mengalir pada suatu rangkaian, maka bila disaat pengukuran terdapat suatu jalur yang tidak mempunyai nilai resistansi (Jarum AVO Meter tidak bergerak sedikitpun) atau short (Jarum AVO Meter bergerak penuh ke arah kanan / 0 ohm), besar kemungkinan tidak akan ada arus listrik yang dapat mengalir dari jalur tersebut. Akan tetapi bila terdapat nilai resistansi yang kecil (Jarum AVO Meter akan bergerak lebih jauh ke arah kanan) maka arus yang akan mengalir pada jalur tersebut sangat besar. Bila nilai resistansinya besar (Jarum AVO Meter hanya bergerak sedikit saja ke arah kanan) maka makin kecil arus yang akan mengalir pada rangkaian tersebut. Akan tetapi bila AVO-Meter tidak menunjukan nilai Resistansi (Jarum tidak bergerak sedikitpun) maka tidak terdapat arus yang mengalir pada jalur tersebut.
Belum tentu bila dalam pengukuran tersebut tidak menujukan nilai resistansi maka dapat dipastikan jalurnya yang putus, bisa saja tidak terdapat arus yang disebabkan karena terdapat komponen yang bermasalah, mungkin rusak atau hubungannya tidak baik. Oleh karena itu cara pengukuran pararel dapat dilakukan juga untuk menganalisa kerusakan pada suatu komponen atau rangkaian.
ØTeknik Pengukuran Seri
Bila hasil pengukuran pararel menunjukan bahwa jalur tersebut tidak mempunyai arus, sebaiknya anda jangan dulu mengambil kepastian bahwa jalur tersebut putus, anda dapat meyakinkannya dengan cara pengukuran secara seri, cara ini membutuhkan skema diagram untuk mengetahui komponen yang akan dilalui oleh setiap jalurnya, pada prakteknya anda akan mengukur satu persatu disetiap komponen yang akan dilalui oleh jalur tersebut.
Metode pengukuran secara seri dapat diperlihatkan pada gambar dibawah ini:
Berbeda dengan metoda pengukuran pararel, dimana AVO-Meter akan menunjukan nilai resistansinya. Sedangkan metoda pengukuran seri dilakukan untuk mengetahui terhubung atau tidaknya suatu jalur. Bila hasil pengukuran menunjukan suatu nilai resistansi (tahanan) maka jalur tersebut tidak terhubung dengan baik, apalagi bila hasil pengukuran AVO-Meter tidak bergerak sedikitpun dipastikan jalur tersebut telah putus. Jalur tersebut normal bila jarum avometer menunjukan “0 Ohm” ( Jarum AVO-Meter bergerak penuh ke arah kanan). Seperti gambar dibawah ini:
Cara Menganalisa kerusakan jalur
Sebagai contoh kasus, disini saya akan mempraktekan cara menganalisa jalur SIM Card pada ponsel Nokia NGAGE QD, walaupun dalam praktek ini hanya diberikan contoh pada permasalahan SIMCard saja, akan tetapi bila anda telah benar-benar paham dengan yang akan dijelaskan ini maka akan mudah dalam penganalisaan jalur pada rangkaian yang lainnya.
Pertama kali langkah yang harus dilakukan adalah mengukur nilai Resistansi disetiap jalur/pin out pada Konektor atau Interface SIMCard pada PWB Ponsel. Test Probe AVO-Meter dihubungkan secara pararel, hitam ke Ground sedangkan yang merah dihubungkan kesetiap jalur/pin out. Caranya dapat diperlihatkan pada gambar dibawah ini:
Gambar diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:
Setel AVOMeter pada kalibrasi OHM X1, karena pada setingan ini AVOMeter akan dapat memberikan arus yang cukup besar untuk mengalirkan arus listrik pada rangkaian yang akan kita ukur dan AVOMeter tidak akan terlalu peka dalam pengukurannya, terkecuali bila jarum petunjuk AVOMeter hanya bergerak sedikit saja, maka anda dapat menaikan kalibrasinya menjadi OHM X10 atau yang lebih diatasnya.
Hubungkan Testprobe yang berwarna hitam kepada Ground (Negatif) pada PWB Ponsel, selanjutnya Testprobe yang berwarna merah hubungkan kepada salah satu jalur SIMCard. Anda ukur satu persatu ke semua kaki-kaki konektor SIMCard. Bila disetiap kaki konektror tersebut terdapat nilai resistansi maka dapat dipastikan jalur tersebut adalah normal / tidak bermasalah. Disaat pengukuran akan ditemukan dari salah satu jalur tersebut, dimana AVOMeter menunjukan 0Ohm (jarum bergerak penuh / Short) ini bisa diartikan bahwa jalur tersebut terhubung langsung dengan Ground. Akan tetapi bila salah satu kaki konektor tersebut tidak memiliki nilai resistansi, kemungkinan besar jalur tersebut telah putus, untuk meyakinkan jalur tersebut putus atau memang jalur itu adalah jalur kosong atau jalur aktif, maka anda dapat melihatnya pada skema diagram. Dapat diperlihatkan pada gambar dibawah ini:
Jalur konektor SIM Card
Pada “SIM READER” pin 6 (VPP), disana terlihat jelas bahwa jalur tersebut adalah jalur yang tidak digunakan, maka bila tidak terdapat nilai resistansi, keadaan tersebut adalah wajar. Pada pin 5 akan dihubungkan ke Ground, maka hal yang wajar bila hasil pengukuran jarum AVO-Meter akan bergerak secara penuh ke arah kanan.
Menentukan antar blok yang bermasalah
Bila hasil dari pengukuran diatas terdapat salah satu jalur yang putus maka selanjutnya anda tinggal mengetahui jalur alternatif yang akan dihubungkan. Langkah inilah yang cukup memusingkan karena kita harus betul-betul memahami hubungan antar sistemnya, misalkan saja untuk permasalahan SIM Card yang sedang kita bahas ini. Sebelum melakukan pengukuran, harus diketahui hubungan antar sistem yang berkaitan dengan jalur dari konektor SIM Card ini. Bila anda belum mengetahuinya, maka diperlukan skema diagram.
Dari penjelasan skema diagram diatas, terlihat bahwa jalur dari konektor SIM Card akan diteruskan kepada EMI-Filter, selanjutnya diteruskan kepada UEM. Setelah kita mengetahui hubungan antar sistem tersebut, langkah pengukuran dapat dilakukan secara bertahap dari komponen ke komponen di setiap bloknya, agar jalur alternatif yang akan di Jumper adalah jalur aktif yang semestinya tersambung tanpa harus melewati suatu rangkaian yang aktif, misalkan melakukan jumper dari konektor SIM card langsung ke UPP tanpa melewati UEM sedangkan UEM berfungsi sebagai SIM Detektor dan SIM IF, maka hal ini adalah tindakan yang salah! Ponsel tidak akan dapat bekerja dengan baik.
Yang akan menyulitkan adalah menentukan jalur dari komponen manakah jalur yang putus tersebut, apakah jalur dari konektor SIM Card kepada EMIF? atau justru yang putus adalah jalur EMIF kepada UEM?. Oleh karena itu cara pengukurannya harus secara sistematis dan berurutan berdasarkan Sistem didalamnya. Cara pengukurannya gunakan metoda pengukuran secara seri.
http://forum-indoflasher.com/vbb/showthread.php?t=129327

Cara mengerjakan dan melepas komponen IC yang dilem


Komponen dan IC yg dilem dibuat bukan utk sulit dilepaskan, melainkan utk mempertahankan dudukan IC agar chip tsb dapat tahan benturan, dan tahan air, keras dan tdk mudah copot tetapi mempunyai kelemahan jika terjadi kerusakan pada chip ic tsb maka proses penggantiannya beresiko tinggi dan dapat merusak IC itu. Zat lem yg merekat yaitu seperti silikon dan resin padat yg dipanaskan meleleh dan merekat kuat. Umumnya IC yg dilem ini jika kita lepaskan akan merusak chip ic tsb, oleh karena itu para teknisi selalu mengkonfirmasikan kepada customernya mengenai resiko perbaikan ini.
Alat -alat yang dipersiapkan sebagai berikut :
-Solder uap
-Songka pasta, atau flux
-pisau pinset kecil
-penjepit board atau papan penjepit ponsel
Cara pengerjaannya :
-gunakan solder uap dgn setelan temperatur panas 350 -450'c dan tekanan udaranya pada 2,5 -3
-letakkan pcb ponsel pada papan penjepit agar tidak goyang
-gunakan fluk yg paling bagus, dan letakkan diatas ic, fungsi flux yaitu untuk mencegah kerusakan pada pcb dan chip
-gunakan pinset paling kecil untuk mencongkel dan mengangkat IC. Pengangkatan IC butuh konsentrasi penuh agar pengangkatan tidak sampai memutus jalur ic, jgn mengangkat chip sebelum timah pada chip tsb sudah cair merata, bisa dilihat dari keluarnya cairan timah dari bawah chip IC akibat tekanan panas.
-kemudian pemanasan yg sedang guna mengangkat sisa lem diperlukan kesabaran
-Setelah ic terangkat maka terlihat sisa -sisa lem pada pcb, bersihkan dgn menggunakan cairan IPA iso propanol alkohol agar pcb lebih bersih dan tidak ada timah, lem yg menempel pada jalur chip
 
-kemudian pasanglah chip IC yg baru dan harus pas sesuai dgn jalurnya.

Cara mereset ponsel dengan kode ke pengaturan settingan awal


Nokia seri 60 :
-Pastikan daya batre full untuk mencegah gagal melakukan proses rebooting
-lepaskan kartu memori external karena dpt mengakibatkan kartu memori tidak terbaca setelah proses rebooting
-proses reset dilakukan pada saat ponsel hidup dan menggunakan simcard kartu
-Untuk soft & hardreset, masukkan kode *#7780# lalu akan tampil pesan notifikasi pada layar, lalu tekan OK, setelah itu anda diminta utk memasukkan secure kode phone, masukan kode standarnya 12345
-langkah ini cukup efektif utk mengatasi phone start up contact retailer dan 4x blink nokia
NOKIA SERI 40 :
-Proses reset dilakukan saat ponsel hidup dan menggunakan simcard
-ketik tombol *#7780# lalu tekan OK
-masukkan secure kode phone, masukan kode standarnya 12345
-tekan yes dan ponsel akan restart
-langkah ini cukup efektif utk mengatasi restart dan auto off pada ponsel seri 40
NOKIA COMMUNICATOR (9210, 9300, dan 9500)
-Matikan ponsel
-Lepaskan batre dan memori external
-Tunggu sekitar 10 detik lalu masukan kembali batre
-buka ponsel utk melihat layar dalam, setelah layar hidup, segera tekan tombol ctrl + shift + f secara bersamaan. Proses ini dilakukan sblm tampil gambar tangan pada layar dalam
-setelah itu akan tampil pesan notifikasi, apakah anda akan melakukan format ponsel?
-tekan OK dan tunggu sampai proses selesai.
Langkah ini cukup efektif untuk mengatasi hang, restart dan kinerja ponsel yg lambat pada seri communicator
NOKIA 7710 & 7700
-Matikan ponsel
-Lepaskan batre dan memori external
-Tunggu sekitar 10 detik lalu masukan kembali batre
-ketika tampil tulisan NOKIA segera tekan dan tahan tombol kiri diatas tombol menu + tombol menu + tombol no 2 dari kanan atas ponsel
-setelah itu akan tampil pesan notifikasi melakukan format ponsel
-tekan tombol proceed
-tunggu sampai proses selesai
Langkah ini cukup efektif untuk mengatasi hang dan menu sulit difungsikan
NOKIA CDMA
-Masuk ke menu utama
-pilih setting
-pilih restore factory setting
-Tampil pesan pada layar Security Code : lalu masukkan kode standarnya 12345
-tekan OK
catatan : pada sebagian ponsel CDMA, restore factory setting dapat menghapus data sinyal pada ponsel

Komponen pada Handphone Beserta Fungsi-Fungsinya


Handphone merupakan perangkat komunikasi yang telah luas digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia. Handphone memiliki ukuran kecil sehingga mudah dibawa-bawa dan ringan. Sampai saat ini teknologi yang digunakan pada handphone meningkat dan handphone tidak hanya digunakan untuk komunikasi saja tetapi juga sebagai sarana hiburan dan manajemen personal sang pengguna. Terlepas dari fitur dan teknologi handphone yang bermacam-macam, dalam tulisan ini akan dijelaskan secara singkat komponen yang sering terdapat pada handphone. 

Pada handphone terdapat rangkaian utama yaitu :
  1. Rangkaian Transmisi(Tx)
adalah rangkaian yang berfungsi untuk mentransmisikan/mengirimkan sinyal radio ke operator. Dalam rangkaian ini terdapat TX Filter, RF power amp, ANT switch, dll.
  1. Rangkaian Receiver(Rx)
berfungsi untuk menerima sinyal dan penyaring sinyal yang diterima ponsel dari BTS. Dalam rangkaian ini terdapat Frequency Synthesizer, RX-VCO, dan Intermediate Frequency(IF) Module.
  1. IC power supply
berfungsi untuk menyediakan daya pada seluruh komponen yang ada di handphone, sesuai dengan kebutuhan daya masing-masing komponen. IC ini juga memiliki fitur automatic charging, dan memutus aliran listrik ke baterai ketika baterai sudah full charge. Kebutuhan daya pada masing-masing bagian diatur menggunakan sinyal PWM.
  1. IC Power Amplifier
Berfungsi sebagai penguat sinyal dan pengirim data ke operator yang menandakan bahwa nomor ringtone telah aktif. Berfungsi juga sebagai power transmit, yakni mengirimkan energi gelombang elektromagnetik ke operator sekaligus mengunci agar tetap tersambung. IC ini bekerja saat handphone dihidupkan dan saat melakukan panggilan. IC ini membutuhkan daya yang besar untuk menguatkan sinyal.
  1. Antena
berfungsi untuk menangkap gelombang radio yang dipancarkan oleh operator.
  1. Switch antena(duplexer)
berfungsi sebagai pengirim dan penerima gelombang elektromagnetik. Dengan teknologi full duplexer berupa switch antena pada handphone, kita dapat melakukan komunikasi dua arah. Duplexer merupakan penyesuai antara antena dan RF/PA.
  1. IF IC(RF Processor)
Merupakan komponen pengolah sinyal yang masuk atau yang keluar dan memperkuat sinyal pada selisih frekuensi. Fungsi lain IF IC adalah sebagai mikser dan detektor. Sebagai mikser, IF IC mencampurkan sinyal operator dengan sinyal ponsel. Sebagai detektor, IF IC memangkas sinyal pembawa dan sinyal audio yang kemudian dialirkan ke IC audio sehingga terjadi selisih. Selisih tersebut diperkuat oleh IF IC sebagai detektor untuk memangkas sinyal pembawa dan sinyal audio yang kemudian dialirkan ke IC audio. Jika komponen ini rusak, ponsel tidak dapat menerima sinyal.
  1. IC audio
Berfungsi memperbesar gelombang suara serta mengubah getaran dari digital ke analog atau sebaliknya. Fungsi IC audio adalah sebagai Pulse Code Modulation(PCM). Kerusakan pada IC audio dapat menyebabkan suara menjadi kecil.
KOMPONEN PROCESSOR
  1. Central Processing Unit(CPU)
Merupakan pusat pengolahan data untuk menginstruksikan proses penyimpanan data ke memory. CPU bertugas untuk mengendalikan seluruh perangkat yang ada, dan memerintahkan perangkat spesifik untuk bekerja berdasarkan dengan instruksi yang tersimpan dalam memori atau via input user.
  1. EEPROM(Electrically Erasable Programmable Read Only Memory)
Merupakan IC memori yang berisi data sistem operasi hp seperti program pada ponsel yang berisi gambar grafik, logo, dan nada dering.
  1. Random Access Memory(RAM)
Merupakan IC memory yang digunakan CPU untuk menyimpan instruksi dan data. RAM bersifat volatile yaitu jika aliran listriknya putus maka data yang ada di dalamnya akan hilang.
  1. Digital Signal Processor
Merupakan IC yang dirancang khusus untuk mengolah sinyal digital ke analog maupun dari sinyal analog ke digital.
  1. Multimode Adaptor(MMA) atau User Interface(UI)
Merupakan IC yang mengatur komponen lain untuk berhubungan dengan output hp seperti buzzer/ringer, lampu, dan vibra(motor).
  1. Flash ROM
Merupakan IC memori berisi data yang dapat diisi ulang dengan bantuan program komputer seperti ROM dan EEPROM. Data ini tetap ada walaupun hp dalam keadaan mati.
  1. 26 MHz Crystal Oscillator(Frequency Shynthesizer)
Merupakan IC pembangkit sinyal frrekuensi di ponsel agar ponsel dapat menerima dan mentransmisikan data.
KOMPONEN INPUT
  1. Keypad
Komponen masukan untuk membuat kombinasi alphanumeric yang tersambung ke CPU. Berfungsi membangkitkan getaran dual tonemulty frequency yang merupakan kode digital alphanumeric berupa huruf, angka, dan tanda baca. Sinyal tersebut merupakan terjemahan yang berdasarkan standar kode ASCII.
  1. Mikrofon
Alat input untuk memasukkan suara ke dalam handphone. Bekerja dengan cara mengubah getaran suara menjadi getaran listrik audio analog. Sinyal analog selanjutnya diubah menjadi sinyal digital audio oleh Digital Signal Processor(DSP).
  1. Kamera
Sensor optik yang menangkap gambar atau objek untuk kemudian diolah oleh bagian rangkaian dan diteruskan ke handphone.
  1. VCO
Merupakan IC yang berguna pada proses penerimaan sinyal dari operator. Bila IC ini rusak, penerimaan sinyal akan mengalami kegagalan.
KOMPONEN OUTPUT
  1. Ear Piece
Berfungsi untuk mengubah getaran audio analog dari Digital Signal Processor(DSP) menjadi getaran udara yang akan terdengar sebagai suara.
  1. LCD
Output yang mengubah sinyal SAN dan SGR menjadi gambar dan tulisan sebagai media untuk baca dan tulis. LCD juga berfungsi menampilkan tulisan, gambar, indikator baterai (penuh atau tidak), dan indikator sinyal.
  1. Buzzer
Komponen penghasil ringtone atau alat speaker yang mengubah sinyal nada dering menjadi getaran udara yang terdengar sebagai suara melodi atau musik. Nada dering ini berasal dari MMA pada CPU yang diambil dari RAM.
  1. Vibrator
Merupakan motor atau dinamo yang berputar dan menghasilkan getaran mekanik. Getaran mekanik ini akan terasa pada saraf kulit manusia.
KOMPONEN INPUT-OUTPUT
  1. konektor sim card
merupakan tempat untuk terhubungnya sim card dengan PCB pada ponsel.
  1. Infra Red(IR)
fungsinya menghubungkan hp dengan komponen lain sebagai jembatan data melalui media sinar infra merah.
  1. Bluetooth
komponen yang fungsinya sama dengan infra merah, tetapi menggunakan gelombang radio yang berbentuk gigi gergaji sebagai medianya.